Pages

Subscribe:

Minggu, 04 Desember 2011

teRtaWA aLA EsTiBX





Kumpulan Cerita Lucu ini Merupakan Kejadian Nyata di SMPN 3 Bayat
Yang Ditulis dan Diterbitkan di Situs www.estibx.blogspot.co





 

Kata  Pengantar

            Segala puja dan puji  kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan KeberkahanNya kami dapat menyelesaikan penyusunan buku ini.
               Buku ini berisi kumpulan cerita-cerita lucu yang terjadi di SMPN 3 Bayat secara nyata. Tulisan ini semata-mata hanya untuk mengenang suatu peristiwa yang mengesankan bagi siswa dan merangsang siswa ESTIB untuk giat belajar internet. Namun apabila ada yang kurang berkenan penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
               Tak lupa kami berharap ada kritik dan saran dari siswa, teman dan siapa saja. Kritik dan saran akan saya terima dengan  senang hati untuk perbaikan penulisan cerita-cerita selanjutnya.

Anda penasaran…kunjungi kisah nyata dan lucu-lucu  ini di situs www.estibx.blogspot.com.
Terimakasih.

           


                                                                                                 Klaten,   Agustus  2009
                                                          Penyusun,

















          DAFTAR ISI



HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN SAMPUL      
KATA  PENGANTAR
DAFTAR  ISI

Halaman
A.            Ke Surga atau ke Jakarta................................................................................... 1
B.            Buka Pintu Pakai Otak....................................................................................... 1
C.           Siswa Merokok di WC........................................................................................ 2
D.           Siswa Main Dadu didalam Kelas......................................................................... 3
E.            Potong Rambut Gratis di Sekolah........................................................................ 4
F.            Sepatu Ibu Guru Patah Haknya........................................................................... 4
G.           Siswa Pingsan Saat Upacara Bendera Karena Lapar............................................ 5
H.           Kepala Bocor/Berdarah di Kelas.......................................................................... 6
I.              Siswa Dipotong Rambutnya Menangis................................................................. 6
J.             Siswa Mengintip Siswi di WC............................................................................. 6
K.            Ayah, Malu Mengakui Anaknya yang Nakal.......................................................... 7
L.             Guru Kesenian Marah, Membanting Gitar............................................................. 7
M.           Temannya Sakit, Satu Kelas Merasa Senang....................................................... 8
N.           Korban Salah Tangkap di Sekolah X.................................................................... 9
O.           Gurunya Sakit, Siswa Bersorak Sorai................................................................ 10
P.            Suara Kentut untuk Mengusir Guru.................................................................... 11
Q.           Nama-Nama Samaran Siswa Alumni................................................................. 12
R.           Nama-Nama Samaran Kelas VIII....................................................................... 13
S.            Si-Tarmin Mabuk  di Tengah Lapangan Krikilan................................................... 14
T.            Ibu Guru Roknya Sobek.................................................................................... 14
U.           Salah Memakai Seragam.................................................................................. 15
V.            LKMD-Londo Kok Mung Ndase......................................................................... 16
W.          Internetan Buka Situs Dewi Persik.................................................................... 17
X.            Sholat Dhluha Bersama, Kentut......................................................................... 18
Y.            UNAS- Siswa-Siswi Berkoalisi Dalam Satu Ruang............................................. 19       
Z.            Kata  "YA"  Membuat Keberuntungan................................................................. 20














Ke Surga atau ke Jakarta.
  
 
Ketika aku masih sekolah TK, guru bertanya kepada siswa-siswa semuanya :

Guru  : “Anak-anak, siapa yang pengin masuk surga ?”
Anak  : teman-temanku menjawab dengan serempak  “ saya… “
Guru  : “Sim…kenapa kamu diam saja, tidak seperti teman mu ingin ke surga…”
Kemudian aku menjawab dengan tegas  “Saya tidak pengin ke surga Bu… sebab saya minggu depan diajak bapak ke Jakarta”.
Akhirnya guru tersebut tersenyum sendiri dan langsung membubarkan siswanya agar segera pulang.
He…he…he…




Buka Pintu Pakai Otak.
     
Ketika  aku masih kelas 1 SD, aku dimarah  guruku, karena aku kesulitan membuka pintu :

Guru  : “kamu mau apa Sim …?”
Sim    : “mau membuka pintu… Pak Guru…”
Guru  : “bisa… nggak…?
Sim    : “tidak… Pak Guru…”
Guru  : dengan nada keras guruku bilang  “ pakai otak…”
Sim    : kemudian aku menjawab  “ gimana buka pintu pakai otak….Sedangkan pakai tangan aja sulit sekali …Pak…”

Akhirnya guruku tambah marah dan aku di skors, tidak boleh sekolah selama satu bulan dan selanjutnya di akhir tahun aku tidak naik kelas… alias nunggak…
He... he...he…



Guruku  Menempeleng Kepalaku
  
Sewaktu aku masih kelas 4 SD, ada guru baru yang namanya Pak Suyono. Ketika mulai masuk kelasku, Pak Suyono bertanya kepada siswanya :

“Kelas berapa ini……?”
Aku menjawab dengan ketus   “ wis ngerti wae isih takon Pak…”
Lalu guruku marah dan bertanya   “siapa yang jawab itu…..?”
Teman-temanku menjawab   “ Asim..… Pak..…”
Akhirnya guruku mendekati aku dan menempeleng kepalaku 2 kali. Selanjutnya guruku tersebut keluar kelas dan tidak jadi mengajar kelasku.
He…he..he…




Polisi Tidur  di Tengah Jalan     

Sewaktu aku masih di SMP kelas 1, guruku bertanya tentang lalu lintas :

Guru…...: Apakah Polisi Tidur itu ?
Bejo…... : Gundukan tanah/semen/aspal di tengah jalan Bu.
Guru….. : Untuk apa Polisi Tidur itu ?
Bejo….. : Agar pengendara motor tidak ngebut Bu.
Guru….. : Menurut pendapatmu apa Sim ?
Hasim… : Kalau aku tetap aja ngebut Bu.
Guru….. : Lho… kok gitu  Sim ?
Hasim… : Aku tetap aja ngebut dengan suara keras, agar Polisi Tidur itu bangun semua.


Siswa Merokok di WC.

Empat siswa kelas VIII meminta izin ke WC untuk kencing. Setelah ditunggu lebih dari 10 menit tidak kembali ke kelas, lalu dicari oleh guru, dan ternyata ke 4 siswa tersebut merokok di dalam WC. Rokok satu batang untuk berempat. Kemudian keempat siswa tersebut di gelandang ke ruang BK (Bimbingan Konseling) untuk diberikan pembinaan.

Setelah mendapat pembinaan, lalu membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya, kemudian dilepas dan disuruh masuk kelas lagi untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.


Lari mengelilingi Halaman Sekolah.

Setiap hari senin di sekolah selalu diadakan upacara bendera. Pada waktu uapacara diadakan operasi tentang tata tertib. Ketika diadakan operasi, ada 7 siswa yang tidak menggunakan atribut seragam dengan lengkap. Ada yang tidak pakai topi, tidak pakai ikat pinggang, tidak pakai kaos kaki dan lainnya.

Kemudian ke 7 siswa tersebut di data lalu disuruh lari mengelilingi lapangan upacara dan disaksikan seluruh peserta upacara sambil bertepuk tangan. Model hukuman ini sudah biasa dilakukan di sekolah, untuk memberikan efek jera, agar tidak mengulangi pelanggaran tata tertib lagi.

Siswa Berkeliaran di Halaman Sekolah.

Pada jam pelajaran sedang berlangsung, ada 5 siswa yang berkeliaran di halaman sekolah. Setelah ditanya oleh salah seorang guru, siswa tersebut sedang di beri hukuman oleh guru yang sedang mengajar.

Ke 5 siswa tersebut dihukum gurunya, karena tidak mengerjakan tugas PR. Selanjutnya ke 5 siswa tersebut di gelandang ke kantor BK untuk mendapat pembinaan oleh guru BK. Kemudian masing-masing siswa disuruh menjemput orang tuanya, untuk datang ke sekolah. Selanjutnya ke 5 orang tua siswa tersebut di ajak untuk bersama-sama saling membina dan mendidik siswa-siswa tersebut. Salah satu orang tua siswa sampai menangis, karena anaknya susah di bina dengan baik.

Video Porno di HP Siswa.

Seminggu sekali diadakan operasi barang-barang yang berbahaya. Yang dioperasi adalah barang-barang bawaan siswa. Disalah satu kelas ditemukan alat-alat kosmetik, pisau, rokok dan HP.

Kemudian hasil sitaan dibawa ke kantor bersama tas siswa tersebut. Selanjutnya siswa di suruh kekantor untuk di klarifikasi oleh guru BK. Yang mengejutkan adalah sebuah HP, setelah dibuka HP tersebut berisi video porno yang berdurasi 15 detik. Kemudian siswa pemilik HP disuruh mengajak orang tua untuk datang ke sekolah dan mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut. Akhirnya terjadi adu mulut, antara siswa dan orang tuanya dan selanjutnya orang tua dan anaknya pulang sambil mencaci maki anaknya.


Jam Istirahat Siswa Merokok di WC

Seorang penjaga sekolah menangkap 4 siswa yang sedang merokok di dalam WC. Lalu ke 4 siswa tersebut diserahkan ke guru BK untuk diberikan pembinaan. Karena guru BK sedang tidak ada di kantor, kemudian kasus tersebut ditangani oleh guru TIK. Setelah ke 4 siswa diberi pembinaan, lalu siswa tersebut harus membuat surat pernyataan, untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. Setelahnya lalu dilepas, sambil senyum-senyum ke 4 siswa tersebut meninggalkan kantor BP menuju kelas masing-masing.


Siswa Membolos.

Pagi jam 07.00 wib, siswa datang ke sekolah, setelah jam 09.00 wib ada 3 siswa yang keluar sekolah dengan melompat pagar. Setelah di cari di rumah masing-masing tidak ditemukan. Kemudian guru bersama orang tua melakukan pelacakan ke tempat-tempat hiburan disekitar sekolahan. Ternyata, ke 3 siswa tersebut sedang bermain di Play Station (PS). Selanjutnya siswa-siswa itu di ajak pulang orang tua masing-masing. Dengan marah-marah, orang tua siswa tersebut menyeret dan menempeleng anaknya yang membolos sekolah. Orang tua siswa tersebut merasa malu  terhadap guru, karena anaknya selalu menyusahkan pihak sekolahan. Karena, selama ini orang tua siswa tahunya kalau anaknya rajin belajar di sekolah.
Siswa Main Dadu didalam Kelas.

Karena guru di kelas kurang perhatian terhadap siswanya, pada jam pelajaran ada 4 siswa yang sedang bermain dadu di bawah meja kelas saat jam pelajaran berlangsung. Sampai jam pelajaran selesai, guru yang sedang mengajar tidak tahu sama sekali. Tetapi ada siswi yang melapor kepada wali kelasnya. Selanjutnya wali kelas melakukan klarifikasi, dan ke 4 siswa tersebut memang benar-benar main dadu di kelas. Siswa bermain dadu karena merasa bosan dengan pelajaran dan benci dengan guru yang mengajar. Sementara guru tersebut hanya memberi tugas catatan dan meninggalkan kelas begitu saja. Akhirnya siswa dalam kelas menjadi liar dan berandalan.



Siswa Gaduh didalam Kelas.

Baru jam ke 3 (09.30 wib), ada salah satu kelas yang gaduh, ribut dan ramai sekali. Setelah di kontrol oleh kepala sekolah, ternyata ada guru yang sedang mengajar. Guru tersebut tidak bisa menguasai kelas, guru mengajar sambil duduk dan berceramah tentang pelajaran. Sementara siswanya bosan, ngantuk dan ngobrol sendiri tanpa mendengarkan gurunya. Sehingga suara gurunya tidak terdengar dan yang terdengar hanya suara siswa-siswi yang sedang bercengkrama sesama teman bahkan ada siswa yang main perang-perangan seperti film silat..



Siswa Berantem Sesama Teman di Kelas.

Salah satu siswa marah kepada teman-temannya di kelas. Dalam kemarahannya, siswa tersebut mmemukuli dan menendang teman-teman sekelasnya. Siswa terebut marah karena merasa dihina oleh salah satu guru yang sedang mengajar, lalu teman-temannya mentertawakannya. Sehingga siswa tersebut tersinggung dan melampiaskan kemarahannya dengan memukul dan menendang teman-temannya. Baik teman laki dan perempuan kena pukulan semua, sehingga ada siswa perempuan yang sampai menangis.



HP Disembunyikan di dalam Sepatu di.

Setiap pelajaran ada anak perempuan yang selalu bermain-main dengan HPnya. Kemudian dilakukan razia didalam kelas, dengan harapan siswi tersebut tertangkap basah membawa HP di dalam kelas. Tetapi dalam razia tersebut hasilnya nihil, tidak ditemukan siswa-siswi yang membawa HP. Setelah diselidiki dengan seksama, ternyata  siswi tersebut menyembuyikan HP miliknya di dalam sepatu. Sehingga guru-guru yang melakukan razia tidak menemukan dan guru-guru keluar kelas dengan bersungut-sungut. Eh… gurunya dibohongi muridnya… capek deh..



Siswa Mengirim Surat Palsu.

Setelah dilakukan absent di semua kelas, ditemukan 3 siswa tidak masuk dengan mengirim surat. Dalam surat diterangkan bahwa siswa tersebut sedang sakit. Kemudian dilakukan pengecekan di rumah masing-masing siswa oleh guru BK. Ternyata orang tua yang ditemui di rumah menyatakan bahwa anaknya tidak sakit dan sedang pergi ke sekolah. Setelah surat izin ditunjukan kepada orang tua siswa, lalu orang tua tersebut terkejut dan mancari anaknya di tempat-tempat pangkalan anak-anak muda. Ternyata, ke 3 siswa tersebut sedang memancing di sungai Dengkeng, Trucuk. Selanjutnya, anak-anak tersebut digelandang orang tuanya kerumah masing-masing sambil dicaci maki..



Siswa Hilang Sehari Semalam.

Lima anak perempuan yang baru kelas VII, hilang sehari semalam. Ke 5 anak tersebut pergi pada hari sabtu siang. Orang tua masing-masing siswa mencari di berbagai tempat dan ke semua teman-temannya. Namun  hasilnya tetap nihil. Kemudian pada hari minggu siang, ke 5 siswa tersebut pulang kerumah masing-masing. Setelah diklarifikasi, bahwa ke 5 anak tersebut pergi mengikuti perempuan janda paruh baya. Anak-anak diajak putar-putar dengan sepeda angin kemudian malam harinya ditampung dirumahnya. Setelah minggu siang anak-anak tersebut disuruh pulang kerumah masing-masing.

Potong Rambut Gratis di Sekolah

Setiap hari diadakan operasi rambut gondrong bagi siswa. Dalam sehari rata-rata ditemukan 4 siswa yang rambutnya gondrong. Bagi yang kena razia langsung di gelandang ke kantor BK dan rambut yang gondrong lansung dipotong. Yang memotong rambut  temannya sendiri atau oleh guru BK. Karena guru BK di sekolah tersebut selain mempunyai ilmu psikologi anak, juga mempunyai keahlian memotong rambut. Siswa yang dipotong rambunta ada yang kecewa, tetapi ada yang senang sebab potong rambut gratis.



Guru Rambutnya di Semir Merah.

Bagi siswa yang rambutnya disemir berwarna, dianggap melanggar tata tertib sekolah. Namun banyak siswa yang melanggar tata tertib dengan menyemir rambut. Setelah diklarifikasi, siswa tersebut menjawab bahwa mereka hanya ikut-ikutan Ibu guru yang rambutnya juga di semir merah. Setelah di cek di kantor guru, ternyata ada 3 guru yang rambutnya di semir merah termasuk rambutnya kepala sekolah. Selanjutnya guru yang rambutnya di semir di panggil kepala sekolah, agar rambutnya dihilangkan semirnya, karena anak didiknya meniru gaya rambut gurunya.
LKMD (Londo Kok Mung Ndase).


Sepatu Ibu Guru Patah Haknya.

Ketika akan mengajar, Ibu guru melihat siswanya sedang bermain-main di pintu masuk kelas. Siswa tersebut di tegur Ibu guru agar masuk dan belajar, tetapi siswa tersebut menjawab tidak sopan dan membuat Ibu gurunya marah. Sambil mencaci maki, Ibu guru tersebut menendang siswanya. Namun apa dikata, bahwa siswa tidak kena tendangan malahan sepatu Ibu gurunya patah, dan siswa tersebut melenggang masuk kelas sambil senyum-senyum. Sementara Ibu gurunya kembali ke kantor guru dan akhirnya tidak jadi mengajar terus pulang meninggalkan sekolahan sambil ngomel-ngomel.
Wah… sial tenan  Bu guru iki…  yo…


Siswa Melompat  Jendela Kelas.

Sudah menjadi tradisi semua sekolahan, saat akan menghadapi UN/UNAS selalu ada jam tambahan atau les mata pelajaran yang menjadi materi UNAS. Di suatu sekolah les dilakukan pada jam 06.00 wib, dengan harapan siswa masih segar dan jernih pikirannya. Namun lain halnya dengan salah satu siswa di sekolah  ini, salah satu siswa sering datang terlambat, maka sering ditegur dan bahkan menjadi langganan kemarahan gurunya.

Pada suatu pagi, siswa tersebut terlambat lagi dan takut masuk kelas, dari pada dimarah lebih baik bersembunyi dibalik gedung di bawah jendela kelasnya. Saat waktu les telah habis, siswa tersebut mengira bahwa gurunya telah meninggalkan kelas, dan siswa itu masuk kelas dengan melompat jendela. Apa yang terjadi, siswa tersebut terkejut, karena gurunya masih berada didalam kelas. Akhirnya siswa tersebut tertagkap basah lalu digelandang ke kantor BK sambil dicaci maki gurunya.


Siswa Mencuri Permen di Kantin, Tertangkap Camera CCTV.


Bel jam istirahat telah dibunyikan, dan seperti biasanya siswa-siswi berlarian menuju Kantin sekolah untuk jajan sambil melepas kepenatan selama mengikuti pelajaran. Anak-anak berebut mengambil barang jajanan yang disediakan di Kantin. Karena siswanya cukup banyak dan kantin hanya satu, membuat susana kantin menjadi ramai dan berdesak-desakan layaknya orang sedang antri zakat.

Dalam antrian tersebut ada beberapa siswa yang ikut berdesak-desakan, tetapi siswa tersebut tidak mempunyai uang cukup, dan  beberapa siswa yang tidak punya uang tersebut mengambil sejumlah permen lalu pergi begitu saja tanpa membayar. Sementara penjaga Kantin tidak tahu, karena sangat ramai.

Pada suatu saat, di Kantin dipasang Camera CCTV. Hasil pengamatan lewat Camera CCTV telah ditemukan beberapa siswa yang mencuri permen. Setelah beberapa siswa tersebut diinterogasi, siswa-siswa tersebut mengaku rata-rata sudah mencuri 25 kali dalam 1 tahun. Yang mereka curi tidak hanya permen, tetapi barang-barang makanan lain seperti tempe goreng, tahu goreng, minuman, soto dan lain sebagainya.


Siswa Pingsan Saat Upacara Bendera Karena Lapar.

Setiap hari senin selalu diadakan upacara bendera di halaman sekolah. Upacara baru berjalan 15 menit, ada 4 siswa pingsan. Siswa yang pingsan semuanya anak perempuan. Satu persatu anak yang pingsan dibawa ke ruang UKS, lalu dirawat oleh Tim PMR sekolah.. Setelah siuman, mereka  di berikan minuman hangat dan makanan kecil untuk mengisi perutnya.

Siswa tersebut bercerita bahwa mereka rata-rata berangkat kesekolah tidak sarapan, sehingga dalam mengikuti upacara terasa pusing kemudian terjatuh. Selanjutnya orang tua siswa yang tersebut di panggil kesekolah untuk diberi pembinaan, agar anaknya diberi sarapan sebelum berangkat kesekolah. Selanjutnya di kemudian hari tidak ada lagi siswa yang pingsan dalam mengikuti upacara bendera walau terkena panasnya terik matahari.



Siswa Mencontek Saat Ulangan Semester.

Sudah menjadi tren bagi anak sekolah sekarang ini, bahwa anak sekolah tidak pernah belajar. Pelajar sekarang sangat rendah dalam hal minat belajar. Berdasarkan hasil survey, bahwa kalau ada ulangan atau ujian  75% siswa tidak mau belajar dengan baik, sehingga mereka hanya mengharapkan meminta jawaban pada temannya atau membuat contekan sendiri. Hasilnyapun  juga tidak begitu baik.

Ketika ada ulangan semester, di salah satu kelas diawasi oleh seorang guru yang dianggap killer atau galak. Saat itu ada siswa yang mencoba mencotek. Siswa tersebut di tegur oleh gurunya, lalu siswa tersebut menjadi gugup dan  buku yang dipakai untuk mencontek malahan jatuh di bawah meja dan menimbulkan suara gaduh. Sehingga siswa tersebut ditertawakan teman-temannya dan dicaci maki oleh guru pengawas ulangan. Akhirnya siswa yang mencotek tersebut menjadi malu sampai wajahnya pucat pasi.


Siswa Mencuri Uang dan Rokok di Warung.

Baru jam 10.00 wib, siswa-siswi sekolahan tersebut dipulangkan semua karena guru-gurunya akan mengadakan rapat dinas bulanan. Semua siswa merasa senang karena bisa pulang lebih awal dan langsung bermain-main bersama teman-temannya.

Sekitar jam 10.30 wib, terdengar ramai-ramai banyak orang di luar komplek sekolah. Setelah dilihat, ternyata ada siswa yang digelandang massa menuju komplek sekolah. Kemudian dilakukan klarifikasi, ternyata siswa sekolah tersebut tertangkap basah ketika sedang mencuri uang dan rokok di warung sebelah sekolahan. Selanjutnya, siswa tersebut diserahkan ke pihak sekolah untuk diberikan pembinaan. Masih beruntung, siswa tersebut belum dipukuli massa, sehingga selamat dari amuk massa.


Siswa Membawa Miras (Minuman Keras) ke Sekolah. 

Tidak seperti biasanya, suasana kelas VIII D begitu resah dan ramai, karena ada bau menyengat yang tiba-tiba menyelimuti ruang kelas tersebut. Setelah dilakukan investigasi oleh guru BK, ternyata ada salah satu siswa yang membawa Miras (Minuman Keras). Kemudian siswa yang membawa Miras digelandang ke kantor BK untuk dimintai keterangan. Selanjutnya siswa tersebut membuat surat pernyataan untuk pindah sekolah, dan sekarang siswa tersebut benar-benar pindah ke sekolah lain.


Menangis Berjamaah di dalam Kelas.

Sebelum menghadapi UNAS, semua kelas IX melakukan uji coba soal-soal UNAS. Uji coba ini untuk mengetahui kemampuan dan untuk menganalisis  target kurikulum dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Setelah uji coba selelsai, hasilnya diumumkan kepada semua orang tua siswa. Agar orang tua juga mengatahui kemampuan anaknya dalam menghadapi UNAS.

Setelah diumumkan uji coba UNAS I, dari 4 kelas hasilnya adalah : Kelas IX lulus 11, Kelas IX B lulus 8, Kelas IX C lulus 1 dan Kelas IX D lulus 5. disalah satu kelas, ada anak-anak perempuan yang sebagian besar tidak lulus. Dalam melampiaskan ketidaklulusan tersebut, 10 anak perempuan menangis bersama, sehingga susana kelas menjadi haru dan menegangkan. Setelah diklarifikasi, siswa-siswa  tersebut tidak lulus dikarenakan memang tidak pernah belajar. Setiap malam hanya nonton sinetron di TV bersama Ibunya. Penyesalan belum berakhir, karena ini baru uji coba UNAS.
Kepala Bocor/Berdarah di Kelas.

Ketika jam pelajaran Ketrampilan Elektronika sedang berlangsung, tiba-tiba di kelas VII tersebut  menjadi ramai dan terdengar suara anak sedang menangis. Lalu dilakukan klarifikasi ke kelas, ternyata ada anak yang kepalanya luka dan mengeluarkan darah segar. Setelah dilakukan investigasi, anak tersebut berkelahi dengan temannya lalu melempar pensil dan pensil tersebut menancap di kepala lawannya.

Selanjutnya siswa yang terluka di bawa ke ruang UKS untuk mendapatkan perawatan dan yang melukai digelandang ke kantor BK untuk dimintai keterangan dan diberi pembinaan. Sedangkan baju yang kena darah cepat-cepat dicuci oleh gurunya, untuk menghilangkan jejak, agar orang tua siswa tersebut tidak kaget atau takut dengan kejadian itu.




Siswa Dipotong Rambutnya Menangis.

Dalam menegakan disiplin dan tata tertib sekolah, salah satunya adalah rambut siswa harus pendek dan rapi. Setelah dilakukan operasi dikelas-kelas, ditemukan satu siswa yang rambutnya dianggap terlalu panjang. Kemudian siswa tersebut digelandang ke kantor BK untuk dimintai keterangan oleh guru BK.

Siswa ditanya oleh guru BK, rambutnya dipotong disekolah atau dirumah sendiri. Kemudian siswa menjawab untuk dipotong disekolah oleh guru BK. Setelah pulang, siswa tersebut sesampai dirumah menangis dan mengadu kepada ayahnya.

Ayahnya marah dan tidak terima, lalu pergi kesekolah sambil marah-marah mencari guru BK yang memotong rambut anaknya. Tidak hanya itu, ayah siswa tersebut meminta bantuan seorang pemuda yang dianggap preman, untuk mencari guru BK dan akan memukulinya. Tetapi peristiwa tersebut tidak sampai terjadi kontak phisik, karena masalah tersebut bisa diselesaikan secara damai. Setelah orang tua siswa diberi pengertian, akhirnya orang tua tersebut bisa menerima dan  saling memaafkan.

Penegakan disiplin sekolah tidak bisa dicampuri masyarakat umum, apalagi dengan cara-cara premanisme. Kalau preman mencampuri urusan sekolah, sama halnya pendidikan dikendalikan oleh preman dan pasti siswanya menjadi preman semua. Untuk itu mari tegakan disiplin sekolah dan masyarakat awam jangan mencampuri dunia pendidikan dengan cara-cara premanisme.



Siswa Mengintip Siswi di WC.

Ada apa dengan pendidikan di Indonesia ?
Kurikulum  menuntut keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran 3 aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Dengan demikian akan tercipta perserta didik yang cerdas, berbudipekerti luhur dan terampil.

Namun sungguh ironi, bahwa pemerintah baru bisa mengukur keberhasilan pendidikan sebatas aspek kognitif. Sehingga lembaga-lembaga pendidikan hanya menekankan pada aspek kognitif, siswa hanya bisa menghafal dan berpikir sebatas materi yang disampaikan guru di dalam kelas. Diluar kelas tidak sedikit peserta didik yang bertindak asosial.

Sebagai contoh, disalah satu sekolahan ada anak laki-laki yang mengintip anak perempuan yang sedang di kamar kecil /WC. Sebenarnya WC tersebut sudah dibikin sedemikian rupa agar tidak mudah disalahgunakan. Pintu tertutup rapat, lobang ventilasi cukup tinggi. Dengan keadaan sendirian, satu orang tidak bisa mengintip, tetapi kejadian tersebut dilakukan 2 siswa dengan cara : satu siswa berdiri dibawah dan siswa yang kedua berdiri dipundak temannya. Sehingga siswa yang diatas pundak bisa menjangkau lobang ventilasi yang cukup tinggi. Setelah kedua siswa tersebut tertangkap basah, lalu digelandang ke kantor BK untuk diberi pembinaan.

Salah siapa …..?
Fenomena seperti hanyalah sebagian kecil yang bisa diutarakan disini, padahal masih banyak hal-hal yang berkaitan dengan tindakan-tindakan asosial. Kalau model pembelajar seperti ini masih dipertahankan terus, tentunya bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang cerdas tetapi amoral.



Ayah, Malu Mengakui Anaknya yang Nakal.

Ada salah siswa kelas IX yang selalu melakukan pelanggaran tata tertib sekolah. Setiap siswa melakukan pelanggaran tata tertib, orang tuanya dipanggil kesekolah oleh guru BK atau Wali Kelasnya. Karena seringnya melakukan pelanggaran tata tertib dan ayahya sering dipanggil ke sekolah, akhirnya ayah dari siswa tersebut mengaku sebagai pamannya. Sementara wali kelas siswa tersebut juga tidak tahu kalau dirinya dibohongi.

Setelah dilakukan home visit ke rumah siswa tersebut, ternyata orang tua yang mengaku pamannya itu ketemu dirumahnya. Selanjutnya, orang tua tersebut minta maaf kepada guru BK. Dia mengaku sebagai paman dari siswa tersebut karena merasa malu sering dipanggil ke sekolah. Dan selanjutnya, kalau ada panggilan kesekolah diwakilkan  neneknya, karena ayahnya sudah terlanjur malu kepada guru.


Siswa Ijin Sakit, Surat Ijin Palsu.

Walau siswa berkirim surat kesekolah dengan alasan sakit, tentunya pihak sekolah tidak percaya begitu saja. Sebab, ada beberapa siswa yang selalu berlangganan berkirim surat dengan berbagai alasan yang mencurigakan.

Saat di absent, disalah satu kelas ada siswa yang tidak masuk dengan berkirim surat dengan alasan sakit. Karena pihak sekolah curiga, lalu dilakukan klarifikasi ke rumah siswa tersebut. Ternyata siswa tersebut tidak sakit dan masih tidur dikamarnya seperti kucing. Sementara orang tuanya tidak tahu, karena kedua orang tuanya sudah pergi sejak pagi Subuh. Selanjutnya, orang tua dan anaknya dipanggil ke sekolah untuk pembinaan.


Siswa Tidur di Masjid, Bangun Kesiangan.

Kebebasan yang berlebihan kadang dimanfaatkan anak untuk tidak bertanggungjawab. Semestinya malam hari untuk belajar dan beristirahat dirumah, tetapi tidak sedikit siswa yang keluar malam hingga larut pagi. Sementara orang tua juga kurang perhatian : dimana, kemana dan dengan siapa anaknya  bergaul.

Disalah satu masjid yang masih satu desa dengan sekolahan, ditemukan dua siswa yang tidur di teras masjid. Sekitar pukul 06.30 wib, kedua siswa tersebut baru dibangunkan oleh warga sekitar masjid. Kedua siswa tersebut beragama Islam, tetapi tidak mendengar azan dan tidak melaksanakan sholat Subuh. Setelah bangun, lansung lari pulang tanpa punya rasa malu.. Ketika bertemu teman sekolahnya dijalan, kedua siswa tersebut malahan merasa bangga dan akhirnya  tidak masuk sekolah.
Bagaimana perhatian orang tua terhadap anak-anaknya…?


Siswa Senang di Potong Rambutnya diruang BK, Daripada Ikut Pelajaran Matematika.

Pelajaran Matematika adalah momok bagi sebagian siswa. Sehingga kalau jam pelajaran Matematika ada siswa yang dipanggil ke kantor BK untuk dipotong rambutnya, siswa tersebut sungguh sangat senang. Bahkan dalam melaksanakan pemotongan rambutnya dibikin waktu yang cukup lama, agar jam pelajaran Matematika habis bersamaan dengan selesainya potong rambut.

Kondisi seperti ini sudah menjadi tren bagi siswa yang takut dengan pelajaran tersebut. Bahkan ada beberapa siswa yang sengaja melakukan pelanggaran tata tertib agar dipanggil guru BK. Menurut pendapat siswa, diruang BK lebih bebas dan leluasa dari pada mengikuti pelajaran Matematika.


Guru Kesenian Marah, Membanting Gitar.

Disekolah manapun Pelajaran yang paling disenangi siswa adalah pelajaran kesenian. Karena pelajaran ini dianggap sebagai kegiatan yang menyenangkan, santai, ringan dan biasanya gurunya juga humoris.

Tetapi, suasana pelajaran kesenian ini agak berbeda. Ketika guru sedang menilai siswa untuk bernyanyi satu-satu kedepan kelas, siswa yang belum mendapat giliran nyanyi membuat kelas menjadi gaduh, ramai dan rebut. Setelah diperingatkan guru sampai 3 kali, siswa tetap saja gaduh bahkan ada yang memukul-mukul meja.

Kemudian guru merasa habis kesabarannya, lalu membanting gitar di lantai sampai patah setangnya. Selanjutnya, guru kesenian tersebut meninggalkan kelas sambil cemberut. Setelah sampai dikantor, gitar diinjak-injak sampai hancur kemudian gitar dibakar .
Lalu… beli gitar lagi…
Temannya Sakit, Satu Kelas Merasa Senang.

Benar atau tidak, fenomena spserti ini sudah menbudaya di kalangan pelajar Indonesia. Mengapa demikian, karena setiap ada temannya yang sakit lebih dari 3 hari tidak masuk sekolah, otomatis teman-temannya ingin menjenguk kerumahnya.

Dengan berbekal uang iuran atau oleh-oleh ala kadarnya, mereka satu kelas ingin menjenguk beramai-ramai kerumah teman yang sakit. Kalau yang menjenguk hanya perwakilan kelas (Ketua dan Wakil Ketua kelas), siswa yang tidak boleh ikut menjenguk  marah-marah dan tidak konsentrasi dalam mengikuti pelajaran. Bahkan menjenguk dengan berlama-lama, dengan harapan sambil menghabiskan waktu pelajaran, karena siswa lebih bebas dan leluasa diluar kelas daripada mengikuti pelajaran. Sehingga dalam menjenguk teman yang sakit, biasanya pada jam pelajaran yang menjadi momok siswa, yaitu : Jam Pelajaran Matematika, IPA dan Bahasa Inggris.

Namun pada aspek afektif pembelajaran seperti ini sangat bagus, karena bisa untuk menumbuhkan rasa toleransi sesama teman dan beramal sholeh. Sebab, pembelajaran sosial yang tidak dikembangkan pada siswa, hanya akan menciptakan peserta didik yang cerdas tetapi asosial.

Melayat…..?
Apakah kalau ada keluarga siswa yang meninggal, teman-temannya juga merasa senang…?  Pastinya hal itu sama saja, karena mereka  ingin melayat ramai-ramai sambil bercanda secara bebas. Seperti burung keluar dari sangkarnya.


Siswi Jatuh Cinta Sama Gurunya.

Manusia sebagai makhluk social, tak lepas dari hubungan kekerabatan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pertemuan terkadang disengaja atau tidak disengaja, sifat saling menghargai bisa tumbuh dari dalam hati seseorang.

Seperti pepatah jawa “witing tresno jalaran soko kulino” bisa terjadi dimana saja , kapan saja dan siapa saja. Fenomena ini sering terjadi dilingkungan sekolah. Walau ada jarak yang begitu jauh dan tembok yang tinggi, itu tak berarti bagi mereka yang sudah tersentuh hatinya untuk menaruh rasa cintanya.

Disuatu sekolah ada siswi yang jatuh cinta kepada gurunya. Walau penghalangnya begitu besar, siswi tersebut tetap nekat untuk menaruh inti hatinya kepada gurunya. Disetiap hari, siswi tersebut selalu membicarakan dan mencari perhatian gurunya. Bahkan sampai mencuri pandang walau harus lewat jendela kelas yang angker. Keadaan siswi seperti ini  tentu bisa meningkatkan prestasi belajar, khususnya untuk mata pelajaran yang diampu guru yang bersangkutan.  Kerena, setiap jam pelajaran guru yang dicintai, siswi tersebut pasti ingin tampil lebih baik, agar lebih mendapat perhatian gurunya. Bahkan siswi tersebut sering berkeliaran disekitar kantor, sekedar bisa melihat dan bertemu dengan gurunya.

Dasar anak ingusan dengan cinta monyetnya.
Ketika siswi tersebut bertemu muka dengan gurunya, siswi tersebut deg-degan dan tak bisa berbicara sepatah katapun. Tingkah lakunya serba salah, jantungnya berdetak tak teratur, sampai keluar keringat dingin hingga akhirnya siswi tersebut lari terbirit-birit perutnya berasa mual ingin ke WC.
Dan yang terjadi… cintanya tak ditanggapi oleh gurunya. Capek deh…



Siswa Benyanyi Jorok.

Siswa disalah satu  kelas VII bernyanyi dengan nada yang tak jelas. Nyanyian tersebut mengandung unsur jorok, karena syairnya berbunyi “diagonal-diagonal, gondal-gandul”, tiba-tiba dalah salah satu guru yang masuk kelas tersebut. Lalu guru tersebut bertanya kepada siswa yang bernyanyi
Ø  Guru  : nyanyi apa mas…?
Ø  Siswa : gondal-gandul… Pak.
Ø  Guru  : siapa yang ngajari…?
Ø  Siswa : Pak Guru..
Ø  Guru  : Guru siapa…?
Ø  Siswa : Guru Matematika… Pak ?
Ø  Guru  : wah… nggak mungkin…
Ø  Siswa : Kalau guru Matematika mungkin…Pak.
Ø  Guru  : kenapa…kok mungkin…?
Ø  Siswa : karena Matematika itu ilmu pasti. Pasti ….pusing.
Korban Salah Tangkap di Sekolah X.


Tiba-tiba salah satu guru ESTIB di telephon seseorang yang mengaku guru di sekolah X. Dalam pembicaraannya, penelephon mengatakan bahwa ada siswa ESTIB yang berantem dan tertangkap di sekolah tersebut. Selanjutnya guru-guru Estib mengklarifikasi ke sekolah X. Setelah diinvestigasi, ternyata tidak satupun saksi yang melihat bahwa siswa Estib berantem. Tiga guru di sekolah X tidak bisa menjelaskan kejadian yang sebenarnya.

Kenapa ditangkap….?
Disekolah X memang sedang ada perkelahian masal, tetapi tidak satupun guru di sekolah tersebut yang mengetahui sebab musabab dan siapa saja yang berantem. Ketika guru-guru  X datang menghampiri, perkelahian sudah usai dan mereka yang berantem keluar dari komplek sekolah X dengan melompat pagar. Sementara ada siswa Estib yang melintas disekolah tersebut kemudian berhenti untuk membeli es dipinggir jalan dekat pagar sekolah X. Saat itu juga, salah satu guru di sekolah X itu melihat ada siswa Estib jajan es sambil badannya menempel tembok pagar sekolah. Akhirnya siswa Estib itu ditangkap, di tuduh berkelahi dan dijadikan sandra, dengan harapan mereka yang berkelahi juga bisa ditangkap.

Setelah ditangkap, siswa Estib diinterogasi namun tetap pada pendiriannya, bahwa dirinya tidak berkelahi. Terjadilah dialog yang alot dan memanas, akhirnya salah satu guru Estib ditelephon untuk menjemput siswanya.

Setelah dijemput, lalu dibawa ke Estib bersama teman-temannya yang tidak tertangkap. Selanjutnya dialakukan klarifikasi di Estib, ternyata memang ada 3 siswa Estib yang berkelahi dan melompat pagar di sekolah X, namun siswa tersebut malahan tidak tertangkap. Anehnya, karena yang ditangkap temannya yang tidak bersalah, maka ke 3 siswa yang berkelahi tetap menunggu di luar komplek sekolah X. Ke 3 siswa tersebut ikut merasa prihatin terhadap temannya yang ditangkap, namun tidak bisa berbuat banyak untuk menolongnya.

Inilah segi  positif siswa-siswa tersebut dalam mengaktualisasikan aspek afektif. Walau tidak tertangkap, mereka bertiga tetap menunggu sampai temannya yang tertangkap bisa lepas dari penyandraan.




Anak Guru, Biang Keributan di kelas.


Disalah satu kelas, ada suasana yang agak berbeda, karena setiap pelajaran dan siapa saja gurunya, ada salah satu siswa yang selalu bertingkah layaknya bukan anak sekolah. Siswa tersebut sering berkata jorok, kotor dan berbicara sendiri seperti sedang sakit ingatan, bahkan sering memanggil/menyebut gurunya secara tidak sopan. Teman-temannya diganggu, hingga menjadikan suasana kelas menjadi gaduh dan merusak konsentrasi.

Siswa tersebut selalu menjadi bulan-bulanan guru yang sedang mengajar dan menjadi bahan ejekan serta tertawaan teman sekelasnya. Namun siswa tersebut tidak merasa bersalah dan tidak malu,  mungkin sudah menjadi kebiasaan didalam keluarganya.

Apabila diperingatkan, siswa tersebut selalu membantah dengan kata-kata yang membuat gurunya menjadi marah. Sementara ada beberapa temannya yang justru senang dengan tingkah laku seperti itu, karena bisa dijadikan hiburan didalam kelas layaknya menonton pelawak gratis.

Beberapa guru telah dibuatnya marah dan geram. Namun apa dikata, bahwa siswa tersebut adalah anaknya seorang guru yang juga mengajar di sekolah tersebut. Paling-paling guru-guru  hanya bisa bilang “ Kalau bapakmu bukan guru disini, kamu sudah dikeluarkan dari sekolah ini”.
He…he… gurunya takut sendiri…capek…deh…











Gurunya Sakit, Siswa Bersorak Sorai.

Beberapa mata pelajaran menjadi momok pelajar Indonesia, antara lain pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, IPA Biologi dan IPA Fisika. Kapanpun diajarkan dan siapapun yang mengajar, pastilah dibenci oleh sebagian besar siswanya.

Dipagi yang dingin dan hening, ada salah salah satu kelas yang sangat hening dan terlihat siswanya sangat tegang. Entah apa yang dipikirkan siswa-siswi tersebut, tentunya ada sesuatu yang membuat suasana menjadi menyeramkan. Setelah ditunggu 10 menit tidak ada guru yang masuk kelas, siswa menduga mungkin gurunya sedang marah. Namun semua siswa tetap siap-siap untuk mengikuti pelajaran, walau hanya sekedar sebagai pendengar yang budiman.

Tiba-tiba ada salah satu guru piket yang masuk ke kelas tersebut dengan membawa surat tugas untuk siswa dan sembari memberitahukan bahwa guru yang mengajar pelajaran matematika tidak bisa datang karena sedang sakit.

Spontan semua siswa bersorak kegirangan. Ada siswa yang melampiaskan kegembiraanya dengan berjoget, bernyanyi, tertawa, berjingkrak-jingkrak, bahkan siswa yang duduk dipojok paling belakang berucap “Alhamdulillah… gurunya sakit”.

We… dasar anak durhaka…



Siswa Terdiam Satu Jam (Topo Mbisu).  Takut, Tegang, Seram tapi Senang.

Awalnya terdengar sayup-sayup suara siswa ngobrol di salah satu kelas, kemudian ada guru yang masuk dan langsung bertanya kepada siswanya mengenai tugas PR. Semua siswa tidak ada yang berani menjawab, mungkin takut jawabannya salah atau belum mengerjakan tugas PR sama sekali.

Karena tak ada siswa yang menjawab, akhirya guru tersebut tidak melanjutkan bertanya dan hanya duduk dibangku sambil melihat-lihat wajah siswanya. Semua siswa tertunduk tak ada yang berani memandang wajah gurunya, apalagi mengeluarkan kata-kata. Bahkan mengerakan tangannya saja takut, apalagi mengerakan seluruh badannya.

Kejadian ini berlangsung selama 1 jam, dan ada beberapa siswa yang merasa senang karena tidak ada pelajaran. Sebab, pelajaran diganti dengan kagiatan “Topo Mbisu”.

Setelah guru tersebut meninggalkan kelas, semua siswa bergembira sambil berjoget, bernyayi. Bahkan ada 3 siswa yang berucap “Mudah-mudahan besuk pak guru marah lagi, Topo Mbisu lagi dan tidak pelajaran lagi, asyik….”.

O…. siswa kurang ajar…!!!



Tidak Berdo’a di Marah Gurunya


Siswa berdo’a di awal pelajaran  dan di akhir pelajaran dengan dipimpin oleh gurunya. Pembiasaan ini diajarkan untuk medidik anak agar lebih bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan pembiasaan seperti ini diharapkan nantinya menjadi siswa yang cerdas dan beriman.

Disalah satu kelas VII, ketika akan pulang guru menyuruh siswanya untuk berdo’a. namun ketika aba-aba berdo’a sudah dimulai, ada beberapa siswa yang tidak berdo’a, bahkan mengganggu temannya sambil tertawa-tawa. Sehingga membuat gurunya marah besar dan siswa yang tidak berdo’a dicaci maki, ditampar dan ada yang dijambak rambunya. Akhirnya, siswa semua disuruh pulang tanpa berdo’a. sementara gurunya masih ngomel-ngomel, siswanya lari keluar sambil berteriak-teriak kegirangan.

Setelah diklarifikasi, bahwa ketika siswa memulai berdo’a, gurunya masih jalan-jalan didepan kelas bahkan tidak ikut berdo’a.





Suara Kentut untuk Mengusir Guru.

Memang sudah tradisi, kalau pelajaran matematika itu sangat menakutkan dan membosankan. Sehingga semua pelajar merasa terbebani dengan pelajaran-pelajaran yang abstrak seperti itu.

Jarum jam menunjukan pukul 07.00 wib, semua siswa disalah satu kelas IX sudah masuk dan bersiap-siap mengikuti pelajaran matematika, walau hanya bermodalkan badan sehat semata. Disamping membosankan, masih banyak tugas PR, gurunya killer dan setiap pertemuan pasti marah-marah.

Semua siswa berusaha tenang, diam dan menundukan kepala, agar tidak disuruh mengerjakan soal di papan tulis. Kalau hasil pekerjaan salah, pasti dimarah habis-habisan. Maka lebih baik berusaha menyembunyikan ketidaktahuannya. Agar tidak menjadi perhatian guru tersebut.

Dalam suasana pagi yang dingin, tegang dan hening ada salah satu siswa yang benar-benar takut bergerak. Padahal siswa tersebut perutnya mual dan mules. Namun apa dikata bahwa sesuatu tidak bisa ditolak begitu saja. Tiba-tiba dikeheningan kelas itu terdengar suara “tiuuuuu..uuttttt”, akhirnya angin kentut keluar juga.

Sehingga membuat suasana kelas menjadi ramai dan gaduh, karena teman-temannya terkejut dan tertawa. Sementara gurunya keluar meninggalkan kelas. Dan siswa tersebut menjadi pahlawan bagi teman-temannya. Karena dengan kentut, bisa untuk mengusir guru matematika yang sedang marah-marah.


Ditinggal Tidur Sayur Hilang.

Komunitas dalam perkemahan, menguji kemampuan mengendalikan diri pada situasi yang serba darurat. Dalam keadaan yang serba sulit, terkadang siswa saling mencari celah untuk mencoba berbuat untuk melanggar tata tertib. Disebagian siswa berbuat salah adalah kebanggaan tersendiri.

Fenomena itu  terjadi saat di Estib ada kegiatan Persari (Perkemahan Satu Hari) di lapangan Estib. Di beberapa tenda perempuan terjadi insiden yang menggelikan. Mereka sudah memasak nasi lengkap dengan sayur dan lauknya. Setelah capek memasak, mereka menanti teman berkumpul sambil tiduran. Setelah semua teman satu regu berkumpul, mereka bersama-sama menyiapkan makanan. Tiba-tiba sayurnya hilang semua, dan dengan bersungut-sungut mereka makan hanya dengan sambel.

Setelah diklarifikasi, ternyata yang mencuri sayur adalah siswa laki-laki yang tendanya tidak jauh dari tenda perempuan. Kemudian siswa yang mencuri tersebut disuruh mengganti dengan uang, untuk membeli sayur soto di kantin.


Cinta ditolak, Sepatu disembunyikan..

Perkemahan di Estib mulai dibubarkan, peserta kemah berkemas-kemas untuk membersihkan lapangan dan mengumpulkan barang-barang bawaan. Suasana itu sangat ramai dan panik, karena lapangan diguyur hujan sangat deras. Sementara waktu sudah menjelang petang dan semua barang bawaan termasuk pakaian basah semua.

Kepanikan itu terdengar berita bahwa ada sepatu siswi yang hilang. Sambil menangis, siswi tersebut memberikan  keterangan, bahwa sepatu disembunyikan siswa laki-laki (kakak kelas). Kemudian semua anak laki-laki disuruh membantu mencari sepatu tersebut dan semua peserta kemah berusaha mencari sambil membuka tasnya masing-masing. Sementara peserta kemah tidak akan diijinkan pulang, kalau sepatu belum ketemu.

Hampir setengah jam, akhirnya sepatu ditemukan di bawah tas temannya. Dan kejadian itu tidak disengaja. Maksud temannya adalah untuk membantu  menyelamatkan barang temannya, tetapi karena  panik, menjadikan mereka mudah lupa.

Begitu sepatu sudah ketemu, ada lagi sandal yang hilang. Setelah diklarifikasi, ternyata sandal dipakai temannya dan putus lalu ditinggal tanpa memberitahu pemiliknya. Namun setelah diketahui sandalnya putus, akhirnya sandal ditinggal begitu saja.
Selanjutnya… perserta kemah baru boleh pulang…





Nama-Nama Samaran Siswa Alumni

1.             Kari Rahayu    Menjeng………. Kusnul F  -  Surip
2.             Ita  Aprilia -   Welas…………… Isti Dwi -   Prenjak
3.             Yuli Asiska  -  Marjuki………… Idah – tompreng
4.             Endang PA – Ginsul……………. Rini astuti – cempluk
5.             Handayani – Honda…………… Suryani – jerapah
6.             Riskawati – Cimblek……………Nopi F – Haleluya
7.             Rozani – Plengeh……………….Isni - Tumpling
8.             Rudi  -  Bagong………………. Daryanto  -  Kethil
9.             Arif  -  Uthik…………………. Satriyo  -  Sastro
10.          Hari P -  Kuncung……………. Budi  -  Budeng
11.          Saiful Huda – Kerceng………. Saiful anwar - Mulus
12.          Gunawan – Gundul………….. Dhanang – Mince.
13.          Agus Dwi – Becak……………Topan – Kebo
14.          Arifin – Gembur……………. Agung sri – Mbluduk
15.          Agung beni – Kotin………… Angga kris – Kucing
16.          Rosid – Koncer……………. Teguh – Tenguh
17.          M. rofig – Tobil…………… Taufiq W. – Tumpling
18.          Trimulyono – Mbah mul…… Risky Abdulah – Tokek
19.          Yoga P. – Mabrut…………. Riyan – Dombly
20.          Fendi – Mbendil…………… Kanif – Kenyik
21.          Sukma – Maksum………… Azis N. – Cempe
22.          M. Azis – Emuk………….. Susanto – Upil
23.          Udin – Kancil…………….. Yoga diky – Mangkok
24.          Dedy pur – Ucil…………… Depit – Gembolon
25.          Damar – Mancung………. Danu – Grandong
26.          Adi Pur – Glondo…………..Rochim - Bokhim
27.          Sendi – Sendot……………. Ahmad Ami – Mblembong
28.          Tisa – Tyson…………….. Arga – Sontol
29.          Sutardi – Tarmin…………. Eka iswanto – Kodok
30.          Hardono – Ogib…………. Fais – Temon
31.          Ahmad Nur – Amek……...Sidik – Obama
32.          Angga Koles – Rokson……
33.          Joko Maulana – Kucing…. Sahid – Peking


Nama-Nama Samaran Kelas IX

1.       Dewi Ana S.- Ceplis
2.       Anta Dwi – Crisye (Criting sekali)
3.       Alfiana AR. – Mbimbil (Wedus gembel)
4.       Eka Sari W.– Cat Women (Kucing)
5.       Deny P. – Pentem.......................... Khusnul – Inul
6.       Wasiati – Wasiat............................ Wahyi - Maknyik
7.       Risma – gatel.................................. Tiwi - Tiwul
8.       Natan – Boleng............................... Setiawan – Gembol
9.       Andi P. – Catak............................... Andri S. – Mayat
10.    Sugeng – Tikus.............................. Dodi – Sapi
11.    Taufiq – Tumpling.......................... Nizar – Kopet
12.    Riyan – Mblendong....................... Oky – Jelly
13.    Heri – Ketek..................................... Yunus – Gedek
14.    Arifin N.– Nggoleng....................... Arifin W. – Changcuters
15.    Anditya A. – Gandok...................... Angga – Olog
16.    Andri T. – Pesek............................. Wahyu Dwi – Maknyus
17.    M. Pamungkas – Rambo..............
18.    M. Ichsan – Toson..........................
19.    Puji Wahyu – Bombom.................
20.    Nurhuda – Kebo.............................
21.    Agus Abidin – Bidon/Baigon
22.    Rois – Plentis..................................


Nama-Nama Samaran Kelas VIII


1.       Siput – Mandra (Silet puter)
2.       Disma – Limbuk (Waljinah)
3.       Intan – Silit Pitek/Lakolok
4.       Andi – Pitulas (untu metu bablas)
5.       Diyah – Jerapah............................. Putri – Muntreng
6.       Densa – Rinso................................
7.       Oki – Mogol.....................................
8.       Rizki – Dudung...............................
9.       Ryo – Hlolog...................................
10.    Dicky – Mbendol.............................
11.    Feri – Robot....................................
12.    M. Setia – Volume..........................
13.    Eko – Fais........................................
14.    Sholikhin – Kinthil..........................
15.    Adam – Gawing..............................
16.    Singgih – Farel...............................
17.    Fitri – Pitek.......................................


1.       Erfandi – Ndlamuk.….Dwi Solikhin – Temon… Lilik – Bujel……Ongki – Oncong
2.       Bahrudin – Kripik……Yunanto – Penthol……. Didik – Didok…….….Galih - Togel
3.       Doni – Donat………...Nur Rizki – Kiko……. Dina – India……Mustika - Cerewet
4.       Heru – Garuk………...Nurdianto – Baut……. Elok – Lumayan…….….Aris - Teles
5.       Mahmud – Kothek…….Sardi – Kendo……… Nurul – Lambe Mereng….Rika - Kirik
6.       Fauzan – Bejred………Anggun – Bogis…… Yofana – Yopendek…..Isti – Mpok Igun
7.       Risma – Genter……….Solikhin – Kenceng…. Nia – Nio…………..Siti - Demek
8.       Riska – Horse…………Abid – Gembos……. Elisabeth – Cici Dora……Heng - Lapet
9.       Sri Utari – Krupuk…….Ida – Pelik…………. Gunawan – Cawik…..Ugan - Tomblok
10.    Nur’rohmah – Cilik……Sugeng – Prenjak…. agus – Gendut……..….Heri - Bendol

Tidak ada komentar:

Posting Komentar